Posted by : Feby K Saturday, 15 March 2014



Android Dikenal sebagai sistem Operasi yang terbuka atau disebut OpenSource Operating System. Terlepas dari 'kebebasan' yan bisa didapatkan dari sifatnya tersebut tenyata keterbukaan Android menjadikan sistem operasi paling popular didunia tersebuh dinyatakan tidak aman. Hal tersebut bahkan sudah diakui sendiri oleh Bos Android, Sundah Pichoi, pada presentasinya di atas panggung MWC di kota Barcelona beberapa minggu kemarin.

"Kami tidak dapat menjamin bahwa Android itu aman, format sistem operasinya sendiri didesain untuk memberikan lebih banyak kebebasan. Ketika orang-orang berbicara mengenai 90% malware Android, mereka pasti tidak melupakan bahwa Android adalah sistem operasi populer di dunia. Jika saya memiliki sebuah perusahaan pembuat malware, saya juga akan menyerang Android" - tutur Pichai
Sekilas, pernyataan Pchai tersebut merupakan sebuah pengakuan tentang kelemahan terbesar sistem operasi buatan Google. Namun jiga diteliti lebih jauh, hal tadi bukanlah hal sebenarnya yang ingin Pichai sampaikan.

Android memang OS populer. Adalah hal yang sangat masuk akal jiga banyak malware yang dibuat untuk menyerang Android. Tidak seperti iOS Devices atau iPhone, iPad dan iPod yang memiliki Operating System yang sangat tertutup jadi sangat tidak mungkin ada Malware yang akan masuk ke iOS (terkecuali untuk Devices yang sudah di jailbreak.


Keberadaan layanan Verifi Apps diperuntukan untuk fitur 'terbuka' yang dibanggakan Google atas Android yakni kemampuan untuk men-sideload aplikasi. Bahkan, layanan Verifi apps dibuat untuk memindai aplikasi-aplikasi yang dipasang secara sideload karena Google telah memiliki fitur pengaman tersebut pada Google Play Store untuk meringkus malware bahkan sebelum pengguna dapat mengunduh dan memasangnya pada ponsel mereka. Google berusaha sekuat tenaga untuk melindungi penggunanya. Pertanyaanya adalah : dapatkah pengguna Android melindungi dirinya sendiri? (Dalam kasus saat mereka memutuskan untuk memasang aplikasi secara sideload)

Pertanyaan Pichai yang banyak disalahartikan ini sebenarnya adalah sebuah peringatan bagi konsumen untuk bijak memilik layanan yang terbaik baginya. Seperti yang diketahui, telah banyak Android yang sudah dimodifikasi (Forked) beredar loas. Contoh Android Fork yang popular adalah Amazon di Amerika dan Xiaomi di China. Android fork yang paling baru adalah Android yang ada pada Nokia X. Seluruh Android Fork tersebut tidak memiliki layanan Google yang berarti menjadikan mereka kurang aman dibanding perangkat dengan Google Service.

Sebelum Anda memutuskan untuk men-sideload aplikasi atau memilik perangkat tanpa Google Service, pikirkanlah dengan matang.




Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Tweet From @febykw

Powered by Blogger.

- Copyright © up-Device - Designed by Feby Kristianto -